Perkenalkan, ini dia Pakan Akuakultur Alternatif



Oleh: Rita Rostika 

                              Peneliti Bidang Perikanan - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran




Algivon.com -- Saat ini industri akuakultur terus berkembang, kemungkinan akan melampaui produksi

bahan baku utama pakan ikan. Ada tekanan yang meningkat untuk menemukan cara mengganti 

pakan akuakultur tradisional, dengan produk yang lebih berkelanjutan, yakni yang tidak

menyertakan bahan berbasis ikan (tepung ikan, minyak ikan). Hal ini dilakukan demi mengakomodasi

pertumbuhan industri akuakultur, demi mendukung sumber protein yang penting ini.


Pakan Akuakultur itu Apa?


Agar budidaya ikan sukses maka pakan budidaya wajib diberi pakan jenis khusus. Hal ini mirip

dengan pakan kering hewan peliharaan lainnya, yang dirancang demi memenuhi semua

kebutuhan nutrisinya, yang akan disediakan oleh lingkungan jika tumbuh di alam liar. Namun,

sebagian besar ikan membutuhkan 40 nutrisi penting, agar sehat termasuk vitamin, mineral,

asam amino dan lemak. Semua ini harus dipertimbangkan saat membuat pakan ikan/pakan buatan.


Pakan ikan memiliki beberapa bahan utama termasuk tepung ikan, minyak ikan, tumbuhan,

dan bahan lain dari hewan. Tepung ikan dan minyak ikan adalah dua bahan utama yang

menjadi perhatian karena industri akuakultur cenderung melebihi produksi kedua bahan ini

jika terus tumbuh seperti yang diharapkan. Alternatif saat ini sedang diteliti untuk

menemukan pengganti yang lebih berkelanjutan yang berkontribusi pada kesehatan ikan dan

memberikan nutrisi yang sama kepada manusia saat dikonsumsi.


Pakan Berbasis Tumbuhan 


Alternatif yang paling umum untuk tepung ikan tradisional adalah pakan nabati. Pakan jenis ini 

menggantikan produk berbasis ikan dengan bahan-bahan seperti kedelai, gandum, minyak kanola, atau 

jagung (Gambar 1). Meski sukses sebagai pakan alternatif untuk banyak jenis ikan, hal itu bukannya 

tanpa biaya. Para peneliti telah menemukan bahwa alternatif ini berdampak pada pertanian lahan 

dengan peningkatan penggunaan lahan, air, dan pupuk untuk menghasilkan pakan, yang semuanya 

memiliki dampak lingkungan. 

    


Gambar 1. Bahan baku Pakan pengganti produk berbasis ikan antata lain  bungkil kedelai, bungkil gandum, minyak kanola dan  minyak jagung  



Serangga 


Tidak seperti pakan nabati, serangga rendah serat dan faktor anti-gizi, dan sangat tinggi protein, energi, 

dan lipid. Serangkaian serangga sedang diuji sebagai alternatif untuk tepung ikan dan pakan nabati 

sejauh ini berhasil mengganti hingga 30% makanan mereka dengan pakan berbahan dasar serangga, 

sebagai contoh adalah maggot yang merupakan pupa dari serangga lalat buah black soldier fly 

(Gambar 2).



 Gambar 2.  Maggot yang merupakan Pupa dari Serangga Lalat Buah Black Soldier Fly  




Alga 


Kandidat lain yang mungkin sebagai alternatif tepung ikan adalah alga, baik rumput laut maupun 

fitoplankton, yang merupakan inti dari apa yang dikonsumsi semua ikan di alam liar. Alga tinggi asam 

amino, taurin (tidak ditemukan pada tumbuhan darat), lipid, dan pigmen. 


Jenis alga yang digunakan sebagai pengganti perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis ikan 

yang akan diberi pakan agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan. Dengan alga yang sudah dipanen 

secara komersial. Hal ni merupakan alternatif yang menjanjikan untuk pakan berbasis ikan yang mahal 

dan terbatas. 


Daur Ulang Limbah Makanan 


Kini warga dunia semakin menyadari perlu upaya sadar  dan masif untuk mengurangi limbah, 

diketahui limbah makanan dalam jumlah besar masih ada. Lebih dari 40% makanan manusia yang 

diproduksi terbuang sia-sia. Padahal, industri akuakultur yang mencari pakan yang lebih berkelanjutan 

telah menemukan cara untuk menggunakan limbah ini. 


Eksperimen pada Nile Tilapia menemukan bahwa pakan akuakultur berbasis limbah makanan restoran 

Lebanon dapat menggantikan antara 25% -33% pakan komersial yang digunakan selama dosis

pemberian makan tidak signifikan pada kelangsungan hidup, kesehatan, atau pertumbuhan ikan. 

Penemuan ini secara signifikan dapat mengurangi biaya pembudidaya yang saat ini menggunakan 

pakan komersial yang lebih tradisional. Studi lain sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana hal 

itu akan didaur ulang melalui seluruh ekosistem, Hal inipun memberi manfaat bagi ikan lain di luar 

yang pertama diberi makan 


Limbah anggur  


Dalam percobaan tahun 2017 yang sukses di Australia, para peneliti dari Institut Penelitian dan 

Pengembangan Australia Selatan (SARDI) dan Tarac Technologies, mengeksplorasi kemungkinan 

menggunakan limbah anggur sebagai pakan ikan alternatif. 


Tarac Technologies mengembangkan cara untuk mengubah limbah yang dihasilkan selama proses 

pembuatan anggur (kulit, pulp, biji, dan batang yang diberi perlakuan panas) menjadi marc anggur 

yang disuling dengan uap (SDGM) yang juga dikenal sebagai ActiMeal. 


Uji coba selama tiga bulan memberi makan abalon bibir hijau dengan pakan yang mengandung 5% 

hingga 20% (SDGM) mengungkapkan peningkatan dalam biomassa, tingkat pertumbuhan cangkang, 

dan rasio pertumbuhan pakan per gram. Pakan limbah anggur yang berkelanjutan ini dapat mengurangi 

tepung ikan pada pakan komersial tradisional. 


Paparan singkat dari sederet pakan akuakultur alternatif ini, semoga dapat menambah khazanah 

budidaya ikan yang kini dari waktu ke waktu, penelitiannya semakin berkembang. Selamat mencoba. 

(HS/RR).    




Perkenalkan, ini dia Pakan Akuakultur Alternatif Perkenalkan, ini dia Pakan Akuakultur Alternatif Reviewed by Harri Safiari on 10.06 Rating: 5

Tidak ada komentar