Erlan Effendy Ketua BMC & Dajelani, Museum Musik Bandung Suatu Keharusan


 Tonggak baru 'pentahelix' merintis dan mendirikan museum musik di Bandung (27/1/2021) - Menangkap dan mengakomodir sejarah dan peradaban musik dan budaya di Bandung, Jawa Barat dan Nusantara.   


 

Algivon --  Berlokasi di sebuah cafe  bernama iji societal space yang terletak di Jl. Bojong Koneng No.16 Kota Bandung, pada Rabu, 27 Januari 2021 berlangsung  ajang yang oleh Ketua BMC (Bandung Music Council) Erlan Effendy dinamai:” Ya, ini kami namai Exploratorium Musik Bandung,” ujarnya sambil menambahkan –“Sejak 2017 BMC berdiri, ini tonggak penting bersama Jendela Ide Indonesia, KOMUJI, FOMPI, dan HAPMI memulai dari gagasan besar merintis dan mendirikan museum musik Bandung.”


Turut hadir di ajang Exploratorium Musik Bandung ini di antaranya Djaelani representasi Jendela Ide Indonesia; Egie mewakili KOMUJI (Komunitas Musisi Mengaji); Makmur selaku Museologi dari Museum Geologi; Tris Avianty, Kabid Kreatif Disbudpar Kota Bandung; Febiyani, Kabid Kebudayaan Disparbud Jabar, Recky mewakili PT. JASWITA Jabar serta para musisi senior melalui webinar di antaranya Purwa Tjaraka; dan Dr. Muhammad Ade Rudiana M.Sn.


Pengamatan redaksi semua pemapar dalam kesempatan ini sepakat bahwa upaya mendirikan museum musik di Kota ‘Kembang’ Bandung, adalah sebuah keharusan. “Sekitar 4 tahun lalu  (2017) di Gedung Bumi Sangkuriang kala itu Walikota Bandung berjanji akan mengakomodir pendirian sebuah Gedung museum musik. Menurut saya, ya jangan janji dan janji saja. Marilah segera kita dirikan saja, tentu dengan melibatkan semua pihak,” kata musisi senior Purwa Tjaraka yang kala itu melalui webinar dirinya sedang berada di Jakarta.



Bersepakat demi museum musik Bandung ...



Sementara itu Egie di forum ini percaya bahwa berdirinya Museum Musik Bandung yang saat ini sedang digodok melalui time line hingga taraf pok pek prak di lapangan, akan menumbuhkan dan memberdayakan kalangan muda khususnya di Bandung dan Jabar.”Minimal pada tahun 2030 yang dianggap sebagai momentum bonus demografi, melalui museum ini akan tercipta ribuan lapangan kerja di bidang ekonomi kreatif, niainya sangat besar,” sambil mengingatkan –“Jaman krismon 1998-an kala itu muncul 600 ribuan lapangan kerja, itu berkat drive dari indie movement musisi Bandung, di antaranya.”


Memorabila 


Ditanya tentang di mana tempat yang dicanangkan, serta kapan akan mulai didirikan, Djaelani mengungkapkan:“Inilah yang sedang kami diskusikan dengan semua kalangan yang ternyata banyak direspon oleh para musisi Bandung,” ujarnya dengan menyebut: “Musisi Tan De Seng dan tadi Pak Ade Rudiana juga. Semuanya, siap memberikan sumbangan memorabilia, namun kan kita belum siap di mana barang-barang berharga itu harus disimpan? Terpenting, gagasan ini suatu keharusan diwujudkan.”


Masih kata Djaelani dirinya dan kawan-kawan tidak mau terburu-buru:”Kami harus lantip dan tak mau premature. Kita bentuk panitia kecil, membentuk semacam konsorsium demi adanya legalitas yang kuat dan benar. Barulah mewujudkan time line di lapangan yang saat ini pun secara bersama-sama, sedang dan telah dilakukan. Ya, tunggulah jelang hari musik 9 Maret tahun ini.”



Erlan Effendy, sejatinya digagas dan dikumpulkan datanya secara bertahap oleh BMC sejak 2017 ...



Sementara itu Erlan Effendy yang termasuk penggagas utama rencana pendirian museum musik Bandung, merasa optimis gagasan ini akan terwujud:”Tunggu saja paling tidak pada 9 Maret 2021 mulai dirintis pendiriannya secara fisik, dalam bentuk pameran. Dan sedikit demi sedikit dalam bentuk digital, sedang digarap oleh kawan-kawan,” tutupnya. (Harri Safiari)  

     



 


Erlan Effendy Ketua BMC & Dajelani, Museum Musik Bandung Suatu Keharusan Erlan Effendy Ketua BMC & Dajelani, Museum Musik Bandung Suatu Keharusan Reviewed by Harri Safiari on 22.45 Rating: 5

Tidak ada komentar