Gerakan Hejo Bantu Wujudkan ‘Win Win Solution’, Kemelut Nelayan & Grom di Batukaras, Pangandaran

 




Eka Santosa (ketiga dari kiri) bersama para grom pegiat surfing di Batukaras - menyelami aspirasi dari front terdepan peselancar, harapannya ada titik temu mereaksi kabar rencana pembuatan pangkalan nelayan dan pembangunan pemecah ombak. (Foto Rivansyah Dunda/16/9/2021)

 



Algivon – Menindaklanjuti keluhan aktor, penyiar sekaligus musisi berambut kribo yang juga dikenal sebagai rider dan pecinta kegiatan surfing, Eddi Brokoli pada awal Septeber 2021 lalu, ia mengontak Ketua Umum DPP Gerakan Hejo, Eka Santosa, mengutarakan keprihatinan ada rencana pemerintah setempat Pemda Kabupaten Pangandaran - membangun pangkalan nelayan & pembangunan pemecah ombak di sebelah timur pantai Reef, tepatnya di Batukaras, Pangandaran, Jawa Barat.


“Hari ini (16/9/2021) saya dan tim DPP Gerakan Hejo dari Bandung, langsung bertemu dengan Gilang Ma’rifatulloh, Ketua PSOI (Persatuan Selancar Ombak Indonesia) di Batukaras. Tujuannya untuk mengetahui persis, apa yang menjadi ganjalan atas rencana pemerintah membangun pangkalan nelayan dan pembangunan pemecah ombak,” kata Eka Santosa dengan menambahkan –“Ternyata, Gilang Ma’rifatulloh tak serta merta menolak, kalua bisa mah digeser agar sama-sama semua pihak diuntungkan.”

 


Para grom cilik, banyak bibit unggul surfer kelas dunia dari Tanah Air justru muncul dari pantai Batukaras. Makanya, berikanlah fasilitas dasar untuk memacu prestasi nasional maupun dunia (Foto: Rivansyah Dunda/16/9/2021)



Maksud semua pihak diuntungkan kata Gilang Ma’rifatulloh “Ada win win solution bagi semua kalangan   di dua lokasi surfing para grom (pelaku surfing/slang Australia & California) andalan yaitu Legok Pari & pantai Reef (coco beach) di sanghyang kalang.  Dua spot pantai di Batukaras ini sudah lama masuk 5 pantai favorit kelas dunia, untuk surfing jenis long board,” papar Gilang Ma’rifatulloh dengan catatan –“Beberapa juara surfing tingkat nasional, antar negara hingga ajang lomba surfing di Eropa dan negara di Asia, diraih oleh warga setempat Batukaras. Ada Arip Mencos, Dean Permana, dan Deni Pirdaus, di antaranya, ini kan membanggakan kita dan negara.”

 

Lebih lanjut menurut Gilang Ma’rifatulloh andaikan rencana pangkalan nelayan dan bangunan pemecah  ombak diwujudkan, tanpa mempertimbangkan kepentingan para peselancar sebagai area mengasah keterampilan dan pengembangan kepariwisataan pantai:”Saya percayakan ke Kang Eka Santosa dan Gerakan Hejo untuk menyampaikan hal ini ke Pak Bupati Pangandaran dan dinas terkait, mohon dipertimbangkan dengan matang. Carilah solusi dengan sebaik-baiknya, yang tak merugikan semua kalangan.”

 


Kata Pemerhati Lingkungan

 


Pada kesempatan berbeda esoknya, pada Jumat pagi (17/9/2021) Eka Santosa dan rombongannya yang ditemui menjelang pertemuannya dengan Bupati Pangandaran, untuk presentasi pengolahan sampah ala KaMiSaMa (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri), menggunakan alat bantu StungtaXPindad yang tanpa melibatkan dana APBD dan APBN, hadir secara tak sengaja pada saat itu Asep Noordin Ketua DPRD Pangandaran:

“Terima kasih saya diingatkan akan hal ini, sebenarnya sudah ada dalam Riparda (Rencana Induk Pariwisata Daerah) dan Riparnas (Rencana Induk Pariwisata Nasional), didalamnya idealnya, harus sinkronlah. Kalau tak salah saya dulu setuju bila pangkalan nelayan di Batukaras ini dibangun masuk ke muara yang ada, maksudnya biar aman. Di sana kan, langsung berhadapan dengan Samudra Hindia. Percayalah semua akan dipertimbangkan matang oleh pihak eksekutif.”   

 


 Mencari titik tengah itu ... (Foto: Rivansyah Dunda 16/9/2021)




Sementara itu Ketua DPD Gerakan Hejo Pangandaran, Roni Priatna yang ditemani oleh salah satu aktivisnya Dede Suparto Prawira atau dikenal luas sebagai Dede Crack, keduanya berharap ada solusi yang matang atas dilematis rencana pembagunan ini:”Segeralah cari titik temu antara kepentingan nelayan Batukaras dengan pegiat olahraga surfing setempat. Jangan seperti terjadi di Palabuhanratu Sukabumi di pantai Karang Pamulang. Rencana PLPR (Pelabuhan Laut Pengumpan Regional) oleh Kemenhub RI, tampak mangkrak dalam 5 tahun terakhir ini. Dugaannya ratusan milyar rupiah, hilang begitu saja, nelayan dan pegiat surfing, dan dunia kepariwisataan di sana merugi.”

 

Beberapa saat menjelang reportase ini dinaikkan redaksi menyempatkan diri mengontak Eka Santosa, mengkonfirmasi, apakah ada optimisme terjadinya win win solution dari kemelut di Batukaras yang melibatkan kepentingan nelayan setempat, pegiat surfing yang ombaknya sudah dikenal dunia, serta kepentingan dunia kepariwisataan secara umum di Pangandaran?

 

“Kami dari Gerakan Hejo akan mencari titik temu itu, agar semuanya happy dong dan kegiatan kenelayanan serta dunia kepariwisataan yang katanya mau dinaikkan levelnya menjadi world class, harus kita wujudkan dengan segera,” pungkas Eka Santosa. (Harri Safiari & Rivansyah Dunda)


Gerakan Hejo Bantu Wujudkan ‘Win Win Solution’, Kemelut Nelayan & Grom di Batukaras, Pangandaran Gerakan Hejo Bantu Wujudkan ‘Win Win Solution’, Kemelut Nelayan & Grom di Batukaras, Pangandaran Reviewed by Harri Safiari on 18.06 Rating: 5

Tidak ada komentar