Ini Dia Rahasia bagi Pedagang Lobster Stadia Induk Agar tetap Sehat & Hidup





 

O P I N I 


Oleh: Rta Rostika

Peneliti Lobster Fakultas Perikanan dan  Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Bendahara Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia

 

 

 

Algivon --  Pembenihan lobster (Panulirus sp.) belum berkembang di Indonesia karena saat ini belum  ada teknologi terapan yang dapat diaplikasikan secara massif seperti teknologi pembenihan krustasea. Lain halnya bagi udang windu (Penaeus monodon) dan udang vaname (Litopenaeus vannamei), pembenihannya sudah cukup berkembang.

 

Sejatinya, teknologi pembenihan lobster pasir membutuhkan pengetahuan di antaranya teknik pemijahan induk, dan tingkat keberhasilan induk betina membawa telur, serta profil telur hasil pemeliharaan. Paling tidak 3 point penting ini yang wajib dimiliki oleh para breeder.  Teknik pemijahan induk hanya dimiliki oleh sedikit hatchery yang melakukan pembenihan secara lengkap dengan melakukan pemeliharaan induk, maturasi gonad, dan pemijahan induk pada waktu tertentu, sehingga dapat mengontrol ketersediaan dan kualitas benih. Induk lobster pasir masih mengandalkan dari tangkapan alam sehingga memerlukan waktu yang lama untuk beradaptasi, sampai dapat digunakan sebagai induk yang reproduktif.

 

Untuk mendapatkan induk lobster jantan dan betina yang hidup, dapat memelihara sendiri sampai lobster berukuran induk ataupun membeli dari pengumpul di lokasi yang banyak terdapat lobster ukuran induk. Hal ini dapat diperoleh seperti di Kabupaten Pesisir Barat (Provinsi Lampung),  Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi,  Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten  Pangandararan (Provinsi Jawa Barat), Kabupaten Jember, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulung Agung, Kabupaten Banyuwangi (Provinsi Jawa Timur), Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Dompu (Provinsi NTB), dan Kabupaten lain sesuai dengan lokasi yang banyak terdapat hasil tangkapan lobster di Indonesia (Gambar 1). Pedagang pengumpul dapat memperoleh lobster dari nelayan setempat.


                                        Gambar 1.  Peta Indonesia dengan lokasi hasil tangkapan Benih Bening Lobster. 

 

Syarat lobster dewasa dapat menjadi induk lobster adalah sebagai berikut : 1.Induk lobster pasir yang sehat, mengkilat, organ tubuh lengkap. 2.bobot badan yang sesuai, induk lobster pasir betina dengan bobot badan rata-rata diatas 160 ± 23,45 g/ekor. 3. Lobster pasir jantan dengan bobot badan rata-rata 126 ± 14,32 g/ekor. 4. Sudah dipelihara di pengumpul selama minimal tujuh hari sebagai masa adaptasi terhadap lingkungan dan pakan.


Sebelum ditransportasikan tentu harus dimintakan izin kepada Dinas Perikanan atau Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan setempat.

 

Induk Lobster, Pingsan …

 

Pada tahap ini, diperlukan suatu cara khusus yang membuat lobster muda tetap nyaman dan tetap hidup saat dimasukkan lagi ke dalam wadah budidayanya.  Cara ini biasa disebut “pemingsanan induk lobster”.  Pada prinsipnya pemingsanan ini dilakukan dengan membuat lobster berada dalam kondisi ½ sadar, dimana lobster akan bergerak dan  bernafas dengan minimal, sehingga tidak kehabisan energi dan oksigen.  Setelah tiba di lokasi yang diituju,  lobster bisa dibuat sadar Kembali. Caranya, ia dimasukkan ke dalam wadah budidaya yang berisi air laut segar. Dipastikan lobster yang dipindahkan pun akan sehat kembali.

 

Bagaimana teknik transportasi induk lobster pasir tersebut agar sesampai di lokasi pengiriman, induk lobster tetap sehat, dan tidak stress serta tetap produktif? Caranya melalui penurunan suhu lingkungan, dan penggunaan isolator agar suhu lingkungannya stabil.  Untuk menurunkan suhu, gunakanlah es batu, sedangkan sebagai isolatornya gunakanlah pasir pantai.    Sesungguhnya ada isolator lain yang dapat digunakan dalam transportasi stadia induk, yakn  sisa gergaji kayu dan lembaran kertas atau koran.

 

 

Langkah-langkah Packing Lobster Muda

 

1. Siapkan kotak-kotak  styrofoam, dengan ukuran dan jumlah sesuai kebutuhan.

2. Siapkan pasir pantai yang berwarna putih ataupun yang hitam, lalu simpan dalam             wadah yang besar tapi tidak begitu dalam.

3. Siapkan es batu yang masih terbungkus plastik.

4. Kumpulkan lobster yang akan ditransportasikan dalam bak atau wadah yang lain.

5. Masukkan lobster muda ke dalam bak berisi pasir, lalu penuhi permukaan tubuhnya           dengan  pasir.

6. Pastikan pasir sudah masuk ke kaki renang dan kaki jalannya, hingga ekornya.

7. Setelah dipastikan pasir pantainya merata simpanlah di dalam bak.  Boleh ditumpuk        sampai 2 lapis saja, tidak boleh lebih karena akan mengakibatkan kematian.

8. Masukkan es batu dalam plastic,, untuk menjamin udara di sekitar lobster selalu              dingin.

9. Tutup kotak stryrofoam lalu  dilakban.

10.Pengemasan seperti ini bisa dilakukan untuk perjalananan sampai 0 - 12 Jam.                                                                                                                                                             11.Walaupun lokasi dekat, tidak diperbolehkan lobster dipindahkan tanpa perlakuan        khusus ini, mengabaikannya dikhawatirkan lobster akan mati.  Lobster sangatlah sensitif terhadap perubahan lingkungan.

 Berikut foto-foto terkait langkah-langkah pemingsanan induk lobster dalam rangka transportasi.



Gambar 2.  Induk Lobster dari Perairan Dipindahkan Ke Wadah Berisi Bubuk Kayu Gergaji


 

Gambar 3.  Bubuk kayu gergaji yang digunakan sebagai pemingsan bagi induk lobster,  lumurkan  keseluruh permukaan tubuh induk lobster

 





Gambar 4.  Lobster yang sudah dilumuri bubuk kayu gergaji, segera dibungkus kertas agar suhunya stabil dingin dan tidak banyak bergerak.

 

 

Demikian sejumput informasi yang patut diketahui oleh teman-teman yang akan melakukan transportasi induk lobster. Semuanya dilakukan  agar diperoleh induk lobster yang sehat dan tetap produkstif.  Selamat berbudidaya lobster. (HS/RR)

 

Ini Dia Rahasia bagi Pedagang Lobster Stadia Induk Agar tetap Sehat & Hidup  Ini Dia Rahasia bagi Pedagang Lobster Stadia Induk Agar tetap Sehat & Hidup Reviewed by Harri Safiari on 22.07 Rating: 5

Tidak ada komentar