Badaruddin Andi Picunang Dipecat ‘Daripada’ Tommy Soeharto Partai Partai Berkarya - Lucu Aja, Katanya





Hutomo Mandala Putra (Tengah) Ketum Partai Berkarya ketika hadir di Rapimnas IV di Geduang Granadi Jakarta (8/7/2020) - 'Bergairah; gegara lahirnya P3B ?

 

Algivon – Kabar paling baru menyoal telah lahir saingan Partai Berkarya sejak digelar Munaslub versi Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan (11/7/2020). Faktanya, Munaslub ini sempat didatangi atau kata banyak orang digdudug Hutomo Mandala Putra (HMP) atau Tommy Soeharto selaku Ketum Partai Berkarya, yang didampingi Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso (PBS), dengan pengawalan AMPB (Angkatan Muda Partai Berkarya) yang sempat merobek-robek backdrop Munaslub. Akibatnya, acara ini sempat tertunda 6 jam.

Selanjutnya lahirlah Ketua Umum Baru versi P3B, yakni  Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwopradjono, dengan segala perubahan lainnya di antaranya logo dan hal mendasar lainnya yang akan segera diajukan ke Kemenkumham untuk pengesahannya.

Perlu disimak, mengapa daripada Tommy Soeharto begitu bersemangat turun ke arena membubarkan Munaslub secara phisik, forum ini diklaim tak sah menurut AD/ART versinya? Salah satu jawabannya, HMP dan PBS pada 8 Juli 2020 di Gedung Granadi di Jakarta pada Rabu (8/7/2020), bersama 30 dari 34 Ketua DPW tadinya mengadakan Rapat Pleno DPP Partai Berkarya, secara aklamasi diperluas menjadi Rapimnas IV Partai Berkarya setelah yang ke III pada 11 Maret 2018 lalu di Solo Jawa tengah.

Singkat cerita dari Partai Berkarya yang termasuk kelompok partai gurem namun bisa mengalahkan partai 2 kali peserta Pemilu, walau tak lolos parliamentary threshold 4% pada Pemilu 2019 lalu walau hanya dicoblos sekitar 2,9 juta orang, kini setidaknya punya 130 anggota DPRD di seluruh Indonesia. Alhasil, kata beberapa pengamat partai yang kental dengan jargon ‘Penak Jamanku Tokh’, bukan tak mungkin bila digarap dengan intensif partai ini bisa menambah kursi pada Pemilu 2024. Makanya, kata para pengamat politik - para petingginya kini ngotot, di antaranya berupaya mau menggarap potensi itu.

 

Ada yang Bilang lucu  


Pantauan redaksi ketika mengamati dan menghayati suasana kebathinan di Rapimnas  Partai Berkarya IV di Gedung Granadi, sempat ujaran pemecatan terhadap para penggagas rencana Munaslub Partai Berkarya yang keukeuh menyelenggarakannya berlangsung pro-kontra.

Alasannya, “bila masih ada pintu bermaaf-maafan atau islah, mengapa tidak jalan ini ditempuh,” kata beberapa Ketua DPW dengan menambahkan – “Dahulukanlah rasa persaudaraan di antara kita, ingatlah bagaimana dulu susahnya membangun partai ini.” 


Talk show Eka Santosa selaku Ketua DPW Partai Berkarya Jabar yang menghadiri Rapimnas IV di Granadi Jakarta(8/7/2020) - "Kala itu ujaran pemecatan masihlah menjadi pro kontra, jauh dari penerapannya di lapangan ..."


Lainnya, bila merujuk pada acara talk show yang dikemas oleh intronews.com dengan judul Pil Pahit Buat Partai Berkarya, Obat atau Racun? Eka Santosa, Ketua DPW Partai Berkarya Jawa Barat pada acara talk show ini (13/7/2020) secara gamblang masih terbuka ruang untuk terjadinya islah atas terjadinya dualisme ini:”Anggaplah ini sebagai dinamika partai, dan bisa terjadi di partai mana pun di negeri kita ini. Dan pasti bisa bersatu lagi.” Namun ternyata pada Selasa, 14 Juli keduanya sudah berkata lain…

Di lain pihak, argumentasi kubu Munaslub Partai Berkarya, cukup mengemuka, di antaranya lantaran ada kevakuman yang cukup lama, serta tertutupnya komunikasi sejak Rapimnas III di Solo, nihil evaluasi hasil Pemilu 2019, tak pernah ada rapat pengambilan kebijakan, tak ada petunjuk dan produk pedoman organisasi sebagai turunan AD/ART partai, juga pengelolaan partai dilakukan secara otokrasi dan feodalisme, “ini melenceng dari semangat demokrasi sesuai amanat UU Nomor 2 tahun 2011 tentang Parpol dan AD/ART Partai Berkarya,” kata Andi Baraduddin Picunang salah satu anggota P3B yang sering ia ungkapkan di beberapa media.

Sampau pada tahapan ini sudah ada kuat-kuatan, di antaranya Munaslub menyepakati enam poin, salah satunya, nama dan logo partai berubah kembali menjadi Partai Beringin Karya yang disingkat ‘Berkarya’. Katanya, ini sesuai akta pendirian 5 Mei 2016. Maknanya di muka umum, kini Partai Berkarya ‘memang telah menjadi dua’ – mana suka, silahkan pilih …

Ketika reportase ini disusun tiba-tiba ada fenomena baru lagi yang di Rapimnas IV Partai Berkarya, masih menjadi pro kontra atau masih softly dibahasnya bahkan dengan kata-kata tersamar, lain halnya ketika HMP dan PBS disertai AMPB turun ke Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, rupanya kata pemecatan itu telah berubah menjadi Surat Keputusan No. SK-106/DPP/BERKARYA/VII/2020 tentang Pemberhentian sebagai Pengurus DPP Partai Berkarya Periode 2017 – 2022 serta Pemberhentian tetap sebagai Anggota Partai Berkarya DPP Partai Berkarya, tertanggal 9 Juli 2020.

Tercantum 7 nama Anggota dan Pengurus DPP Partai Berkarya di antaranya 1. Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwopradjono, Wakil Ketua Umum Partai Berkarya. 2. Dr.H Badaruddin Andi Picunang, ST,MM,MAP, MT Ketua Partai Berkarya. 3. Hari Saputra Yusuf, SH, Ketua Partai Berkarya. 4. Sonny Pudji Sasono, SH, Ketua Partai Berkarya, 5. Abdul Halek Lubis, Ketua Partai Berkarya. 6. Gunthar Henri Gamal Bachroemsjah, SH, Ketua Partai Berkarya, dan 7. Drs. EC HJ. Ourida Seskania, Wakil Bendahara Umum Partai Berkarya.

Menariknya, tatkala dari kubu Partai Beringin Karya, yakni Andi Badaruddin Picunang dimintai pendapatnya tentang hadirnya SK pemberhentian dirinya dan 6 rekannya dari jabatan di DPP Partai Berkarya serta sebagai anggota partai ini, dijawab singkat :”L u c u,” ujarnya. (Harri Safiari)

 


Badaruddin Andi Picunang Dipecat ‘Daripada’ Tommy Soeharto Partai Partai Berkarya - Lucu Aja, Katanya Badaruddin Andi Picunang Dipecat ‘Daripada’ Tommy Soeharto Partai Partai Berkarya - Lucu Aja, Katanya  Reviewed by Harri Safiari on 21.15 Rating: 5

Tidak ada komentar