MAI & Yayasan Alam Santosa Jalin Kerjasama, Membangun Demplot Budidaya Ikan Endemik



 Eka Santosa di Alam Santosa menerima tamunya pengurus MAI untuk mempertajam pengembangan Demplot Ikan Endemik di Pasir Impun, Cimenyan Kab. Bandung (16/3/2021). 



Algivon – Sekaitan  lahirnya  pengurus Masyarakat Akukultur Indonesia (MAI) periode 2020 – 2024  yang diketuai Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, dan telah dikukuhkan di Jakarta (28/1/2021) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Sakti Wahyu Trenggo, salah satunya bergema dukungan terhadap Menteri dan jajaran KKP -  Mewujudkan perikanan budidaya sebagai sektor unggulan (leading sector), dan penghela (prime mover) pekonomian nasional menuju Indonesia maju, adil-makmur, dan berdaulat paling lambat pada 2045.

 

Helaan Rokhmin Dahuridi atas, mendorong  pengurus  MAI (Pusat) maupun MAI Korda Jawa Barat mencari alternatif  baru tempat pengembangan budidaya ikan endemik, di antaranya merintis kembali kerjasama dengan Gerakan Hejo dan kini  lebih khusus lagi dengan Yayasan Alam Santosa:  

 

“Pak Eka Santosa selaku Pembina Yayasan Alam Santosa (YAS) ,juga selaku  Ketua Umum Gerakan Hejo. Memiliki  visi dan missi yang sama dengan gerak langkah MAI selama ini,” papar Sri Umiyati S



representasi dari MAI (Pusat) yang diamini oleh rekan-rekannya seperti Ivone FL, Nunik, dan Wildan ketika berkeliling meninjau Kawasan Ekowisata dan Budaya Alam Santosa di area seluas sekitar 5 Ha pada Selasa, 16 Maret 2021 di Pasir Impun Atas, Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.   

 

Mimpi Bersama

 

Selaku tuan rumah Eka Santosa yang Dadan S Sumardja, Ketua YAS, Daddy Mulyadi, Bendahara YAS, dan Harri Safiari, Ketua Bidang Pendidikan YAS, saat  dengan rombongan Sri Umiyati yang sama-sama ingin bersegera mengembangkan sentra aneka jenis ikan endemik di Alam Santosa yang katanya memiliki potensi air, dan lahan cukup memadai:

 

“Ibarat menyatukan mimpi yang sama. Sejak tahun 2000-an kawasan seluas sekitar 5 ha dengan aneka segmen pusat kegiatan berbasis budaya maupun kearifan lokal, pelestarian maupun penembangan masyarakat adat, menyangkut bagaimana mengembangkan budidaya ikan endemik jabar, sudah kami lakukan dengan cara  sederhana, terang Eka Santosa dengan  menambahkan –“Bila sekarang ada MAI yang memang ‘ahlinya ahli’ di bidang perikanan endemik dan semacamnya, silahkan tempat ini dikaji dahulu dengan seksama. Bisakah mimpi bersama kita terwujud?”

 

Pantauan redaksi, saat itu juga  Sri Umiyati S kepada redaksi selama ini selaku ‘orang perikanan’, dirinya dan rekan-rekannya  berterus terang merasa terbebani dengan fenomena yang ada di pasar-pasar tradisional. Menurutnya,  kita hanya ada tiga atau empat jenis ikan utama seperti nila, ikan mas, lele, dan gurame  malah yang terakhir ini datangnya justru lebih banyak dari luar Jawa Barat:

 

“Pada kemana itu ikan endemik  tawes, tambakang, nilem, balar, dan sebagainya. Tadi saya perhatikan ikan  endemik langka itu, sudah lama dipelihara di Alam Santosa, malah diselamatkan dari kepunahannya. Ini  memacu kami, bersegera mewujudkan demplot  di sini. Pak Rokmin Dahuri dan pengurus MAI pastilah setuju.” 

 

Treatment di Alam Santosa  

 

Singkat kisah menurut Sri Umiyati dan kawan-kawan yang hadir di Alam Santosa setelah sebelumnya sempat beberapa kali bertemu di Jakarta dalam kerangka mematangkan pertemuan hari ini (16/3/2021) dengan Eka Santosa :

 

”Sepintas, tempat ini, sangat memungkinkan  dijadikan demplot perikanan endemik. Tentu, dengan berbagai treatment dan penyesuain di sana- sini. Contoh, meneliti kadar PH air dan sumbernya, fluktuasi suhu, penyesuaian jenis ikan, dan  teknis lainnya, seperti aplikasi mempertahankan sebagai destinasi desa wisata selama ini, lalu bagaimana kelak agar proyek ini profitable dan tetap selaras dengan unsur prinsip go green yang berkelanjutan.  Optimis semua bisa terwujud dengan kehati-hatian.”



Arsip salah satu aktivitas DPP Gerakan Hejo bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan pada 2017 di area Balegede Alam Santosa, mendistribusikan seikar 500 ribu bibit ikan untuk sentra perikanan di Jawa Barat dan penebaran di perairan umum - "Terkenang mengembalikan kegiatan seperti ini kembali  yang kala itu dimotori mendiang Ir. Husen alias Pak Husen Lauk demi meningkatkan ketahanan pangan di Jabar dan Nusantara," kata Eka Santosa .   


 

Akhirul kata menutup reportase ini, kedua belah pihak hari itu meneken berita acara pertemuan:”Semoga ini bisa menjadi bekal bagi Pak Rohkmin Dahuri yang dilapori atas kunjungan hari ini ke Alam Santosa. Siapa tahu ini akan menjadi landasan untuk terbentuknya MoU di antara kita, mewujudkan mimpi bersama,” tutup Dadan S Sumardja. (Harri Safiari)


MAI & Yayasan Alam Santosa Jalin Kerjasama, Membangun Demplot Budidaya Ikan Endemik  MAI  & Yayasan Alam Santosa Jalin Kerjasama, Membangun  Demplot Budidaya Ikan Endemik Reviewed by Harri Safiari on 05.45 Rating: 5

Tidak ada komentar