Buntut Perebutan Lahan Parkir di Pasar Kosambi Bandung, Basemen Tergenang Jadi Danau Buatan !


 Tak banyak orang tahu dan peduli sejak awal April 2021 basemen lahan parkir Pasar Kosambi Bandung di Jl. A Yani Kota Bandung, tergenang limbah cair - buntut dari perebutan lahan parkir ...



Algivon
-- 
Jurnalis senior di Kota Bandung Isur Suryana atau akrab dipanggil Kang Isur pada Senin (26/4/2021) sekeluar dari basemen Pasar Kosambi Bandung yang tergenang air kotor setinggi 10 hingga 50 Cm sejak  dua minggu lalu. Padahal area strategis ini berfungsi sebagai lahan parkir untuk sekitar 100 lebih kendaraan R4. Hari itu Kang Isur setengah berbisik kepada penulis:


”Kalau tak malu tadi, saya mau muntah saat berkeliling di basemen bersama Teh Riri (Sri Royani). Ini bom waktu, sumber penyakit setelah Covid-19 di Bandung. Sumpah, saya mah yakin. Kalau tak segera dicari solusinya, bakal heboh nih Kota Bandung dari Pasar Kosambi diam-diam ada danau limbah. Bisa muncrat loh?!,” ujar Kang Isur dengan nafas setengah tersengal sambil menambahkan –“Duh baunya, nempel terus di hidung, batal nggak ya puasa hari ini, belum lagi kumannya ?”


Prelude di atas, sejatinya merupakan penutup dari safari kuasa hukum keluarga Sri Royani dan Chevy Epi Sutisna yang membawa rombongan  CV. Mandiri Pratama, Pengelola lahan parkir lama Pasar Kosambi Bandung sejak 2009. Seharian duet ini membawa sekitar 9 orang pegawai CV. Mandiri Pratama yang mendadak menjadi penganggur sejak April 2021.



Sri Royani & Chevy Epi Sutisna beserta eks pengelola parkir di Pasar Kosambi Bandung, datang meminta perlindungan hukum dan sosial ke Walikota Bandung  - Semua mata dan telinga tertuju pada upaya pemecahan masalah sosial dan ketenagakerjaan ini ...


Padahal setidaknya kata duet ini yang tampak kompak:”CV Mandiri Pratama dengan PD Pasar Bermartabat Kota Bandung masih ada  surat  PKS  No. 511.2/307A PD,PB/2009. Statusnya, kini tersingkir secara fisik, karena intimidasi.”  


“Pagi tadi kami mengantar surat ke Walikota Bandung ke Mang Oded M Danial di Balaikota, untuk jadwal audiensi. Masih di Balaikota, kami dimintai keterangan oleh pihak Kesbangpol Kota Bandung. Mujur mereka paham maksud kami. Kami diterima baik pihak Kesbangpol,” kata Sri Royani disela-sela melihat dan merasakan bau menyengat selama di basemen Pasar Kosambi Bandung yang tampak hari itu seperti tiba-tiba muncul secara ajaib – danau berair hitam pekat menyergap warga Kota Bandung !  


“Bau menyengat air hitam ini dari bekas cucian segala barang, bangkai ayam, bangkai tikus, sampah dan WC dari lantai satu dan seterusnya. Waktu masih ditangani CV. Mandiri Pratama hal ini tak terjadi. Langsung kami tangani pakai mesin penyedot,” jelas Sutarman suami dari Mimin Mintarsih selaku pimpinan CV Mandiri Pratama yang secara tiba-tiba sejak 30 Maret 2021 harus hengkang secara paksa sebagai pengelola lahan parkir di Pasar Kosambi sejak 2009 malah jauh sebelumnya.


“Bukan tak tahu bakal seperti apa ledakan air yang tergenang ini, apa jadinya kalau terus begini? Namun, kan sekarang kami harus hengkang tiba-tiba tanpa ada kejelasan hukum selaku pengelola Pasar Kosambi Bandung. Padahal kewajiban pembayaran ke Manajemen Pasar Kosambi Bandung, selalu dibayar dan bukti-buktinya ada hingga bulan ini. Mereka minta kami bayar kontrak bulanan Rp. 30 juta kami sanggupi. Nyatanya, pengelola yang baru hanya Rp. 20 juta justru yang merebut kami,” jelas Sutarman yang diiyakan Mimin Mintarsih sambil menunjukkan surat PKS (Perjanjian Kerjasama)  antara Perumda Pasar Juara Kota Bandung dengan  PT. Atmosfir Kreasi Mandiri Nomor. 027/PKS 06a – PERUMDA. PJ/2021.


Sri Royani (kiri) mendampingi Sutarman dkk selaku korban tersingkirnya pengelola parkir lama di pasar Kosambi Bandung yang kontroversial - di Kesbangpol Kota Bandung, mencari keadilan ....


“Kami terusir dan diintimidasi oleh puluhan preman secara bergelombang sejak 30 Maret 2021. Kehadiran PT. Atmosfir Kreasi Mandiri, bikin kami schock tak berdaya, anehnya manajemen Pasar Bermartabat seperti lepas tangan. Makanya kami mohon perlindungan Pak Walikota dan anggota DPRD Kota Bandung,” keluh Sutarman.


DPRD & PD Pasar Bermartabat Kota Bandung

Kembai ke duet Sri Royani dan Chevy Epi Sutisna, jadwal safari hari itu setelah dari Balaikota Bandung, lalu ke Setwan DPRD Jabar mengantarkan surat resmi permohonan perlindungan hukum, berlanjut mengantarkan tembusan surat ke PD. Pasar Bermartabat Kota Bandung di Jl. Jurang No. 1 Bandung, masing-masing ke Pengawas Perumda Pasar Juara Kota Bandung, dan Direksi Pasar Juara.


Cukup menarik ketika Sri Royani hanya sekedar bertanya ke satpam:”Bisakah bertemu dengan Dirut Pasar Juara Kota Bandung dalam kaitan penyerahan surat tembusan?” Seketika dijawab siapa pun tidak diperbolehkan bertemu atasannya - ”Perlu satu atau dua hari sebelumnya, dan itu pun untuk apa dulu?!”


Relatif dalam nada penolakan yang sama, masih Sri Royani ketika berniat melakukan temu muka dengan Pengawas Perumda Pasar Juara Kota Bandung, yang kantornya hanya beberapa meter masih di Jl. Jurang no 1 Bandung. Namun akhirnya dengan sedikit desakan tertentu, Sri Royani diterima oleh staf yang menyatakan 3 Pengawas di kantornya masing-masing Drs. R Budhi Rukman, M.AP; Ir. Asep Wahyu; dan Yayan Sutarna, SH, M.H –“Maaf, ketiganya sedang tidak ada di tempat. Dan surat tembusan ini akan saya sampaikan,” kata seorang staf yang ada di kantor ini.     
 



Adagium universal, organisasi yang maju dan berkelanjutan berindikasikan pada transparansi serta kemudahan siapa pun berhubungan dengan kalangan manajemen secara profesional - bukan sebaliknya ...serba dipersulit ...


Secara terpisah redaksi menginformasikan progres safari dari duet Sri Royani dan Chevy Epi Sutisna menyerahkan surat perlindungan hukum dan sosial ke ke pihak terkait, begini kata Eka Santosa salah satu tokoh di Kota Bandung dan Jabar:


”Harapan saya, permasalahan warga Kota Bandung ini dapat ditangani secara baik mulai oleh Walikota Bandung, hingga pihak terkait lainnya. Upaya hari ini, secara normatif telah ditempuh oleh Sri Royani dkk. Kita tunggulah apa dan bagaimana solusinya, saya dan rekan-rekan secara aktif turut memperhatikannya.”


Bubarkan ?

Last but not least,
galibnya dari sebuah upaya perbaikan tentu memerlukan enerji dan upaya khusus termasuk dalam hal peningkatan kinerja seputar pasar ‘ Bermartabat’ maupun pasar ‘Juara’ yang gaungnya ditangkap warga Bandung dengan reaksi beragam, salah satunya:


“Ah, cenderung stagnan dan penuh tanda tanya dari waktu ke waktu, kinerjanya banyak dipertanyakan.  Sedikitnya, ada 30 pasar di Kota Bandung, tak satu pun bisa diandalkan. Perlu lompatan besar, dan drastis. Bila hanya gembar-gembor seperti sekarang ini, perbaikannya hanya di atas kertas dan seminar. Tak pernah membumi, padahal asetnya triliunan bukan kaleng-kaleng,” papar Hadi Lesmana yang sehari-hari mengamati kinerja BUMD di Kota Bandung.


Lainnya, penulis mengutip seperti reportase pada 7 April 2021 seperti dimuat oleh media online Kasasinews.com dengan judul FGD,”Bubarkan Perumda Pasar Juara”. Tak mengejutkan ternyata, dalam reportase ini yang merekam kegiatan FGD di Komisi B DPRD Kota Bandung, kesimpulannya – serba buram upaya ke arah perbaikan itu, malah di Bandung di pusat kotanya, bakal muncul danau baru, berisi limbah pasar! (Harri Safiari)

Buntut Perebutan Lahan Parkir di Pasar Kosambi Bandung, Basemen Tergenang Jadi Danau Buatan ! Buntut Perebutan Lahan Parkir di Pasar Kosambi Bandung, Basemen Tergenang Jadi Danau Buatan ! Reviewed by Harri Safiari on 00.09 Rating: 5

1 komentar

  1. https://sinarpaginews.com/polkum/38475/pengelolaan-lahan-parkir-pasar-kosambi-bandung-masing-dipertanyakan.html

    Kami selaku tim kuasa hukum PT.AKM akan menghadiri sidang gugatan yang diajukan oleh sdri MM selaku Dirut CV.Mandiri Pratama. Jika diperlukan selesai sidang juga kmi akan berikan Klarifikasi.

    BalasHapus