IITB Kunjungi Dapur Umum Peduli Covid-19 ‘Kolong Jembatan’ Paspati | Edison: Berkah, dari Indonesia Timur


 Pengelola Dapur Umum Peduli Covid-9 di Kolong Jembatan Pasupati menerima tamunya dari Ikatan Indonesia Timur Bersatu (IITB) pada Sabtu, 6 Juni 2020 - Implementasi Gotong royong secara nyata ! (Foto: Dok Dapur Umum) 

Algivon – Siapa nyana di bawah jembatan ikonik Pasupati (Pasteur-Surapati), yang dikenal sebagai salah satu land mark Kota Bandung, kini di bawahnya dekat area belakang Hotel Grandia, lapang futsal RW 09 Kel. Tamansari Kec. Bandung Wetan Kota Bandung, sejak 4 Juni 2020 ‘disulap’ jadi arena dapur umum.

Dari sini diproduksi oleh warga secara gotong-royong, berupa ribuan nasi bungkus untuk penghuni di pemukiman padat. Para penerima nasi bungkus itu, adalah para terdampak pandemi Covid-19. 

“Khusus hari Sabtu ini (6/6/2020)  ada rombongan IITB (Ikatan Indonesia Timur Bersatu) dipimpin Bang Isnaeni, selaku Pimpinan Pemuda Maluku di Jabar, didampingi Sekjen IITB, Wolter Takndare yang diiringi perwakilan Pemuda Papua, Pemuda NTT, dan Pemuda Sulawesi,” kata Abah Iwan Lumintang selaku salah satu pemerakarsa berdirinya dapur umum ini, sambil menambahkan  –“Bersyukurlah, warga Tamansari pun, menyambutnya denga baik. Ini berkah dan barokah bagi kita semua …”   

Sementara itu Wolter Takndare dalam perjumpaan ini, mengaku senang bisa berbuat yang terbaik untuk sesama: ”Kami untuk saat ini hanya memiliki sedikit bahan pangan untuk saudara-saudara di Tamansari. Siapa tahu nanti ada rezeki lain, bisa kita tingkatkan lagi,” ungkapnya yang diamini segenap warga Kelurahan Tamansari dengan ucapan terima kasih. 

Gotong Royong
Lebih jauh menurut pemerakarsa lainnya dari dapur umum ini Martika Edison,  dan Komandan Menwa Mahawarman Jabar, Wawan Setiawan, SH, MH, tujuan didirikan dapur umum di beberapa tempat: 

“Selain demi mewujudkan bergotong royong dalam konteks melawan  pandemi Covid-19, lainnya mengaplikasikan unsur edukasi. Artinya, setelah kami rintis, warga setempat dapat mandiri mengelola dapur umum ini. Tak sulit koq, ternyata banyak pihak yang peduli membantu program ini,” papar Martika Edison yang diiyakan oleh rekannya Wawan Setiawan. 

Sementara itu Dadang selaku Lurah Tamansari Bandung Wetan, beserta jajaran Koramil dan polsek Bandung Wetan, melihat geliat dapur umum dan kehadiran rombongan IITB tampak gembira: ”Sangatlah bagus, dan ini sangat membantu masyarakat yang memang memerlukan nasi bungkus, terutama para terdampak Covid-19. Apalagi yang menarik, ada sokongan dari warga Indonesia Timur yang tinggal di Jabar, ini luar biasa.” 

Lainnya, tokoh Kelurahan Tamansari yang sehari-hari berperan sebagai Ketua RW 09, Abah Didin mengakui kehandalan dapur umum ini:”Ke saya banyak yang mengucapkan terima kasih, tak terbayang kalau tidak ada dapur umum ini. Maklum, mereka itu rata-rata bekerja di sektor non formal. Sudah berminggu-minggu tak punya penghasilan, sejak wabah Covid-19 merajalela.”

Sekedar info, rata-rata kapasitas kerja dapur umum ini sejak Kamis 4 Juni  2020, setiap hari sekitar 750-an bungkus diserap di 5 RW. Yang mengolah dapur umum ini terdiri dari banyak pihak mulai dari keluarga besar Pencak Silat Sabuk Putih, gabungan ibu ibu PKK, relawan Gugus Tugas Covid-19 dari warga setempat, serta Karang Taruna yang bahu membahu mengawal kegiatan ini. 

Abah Iwan tatkala ditanya, sampai kapan kegiatan dapur umum di kolong Pasupati ini akan berlangsung? “Nah, ini yang sedang kami pikirkan matang-matang. Setidaknya hingga satu atau dua minggu ke depan, atau hingga mereka ini mandiri,” tambahnya yang sudah diminta untuk mendirikan dapur umun di beberapa lokasi lainnya di Kota Bandung – “Mungkin dalam waktu dekat ini akan didirikan di Cisaranten, dan beberapa lokasi lainnya.” (Harri Safiari)
IITB Kunjungi Dapur Umum Peduli Covid-19 ‘Kolong Jembatan’ Paspati | Edison: Berkah, dari Indonesia Timur IITB Kunjungi Dapur Umum Peduli Covid-19 ‘Kolong Jembatan’ Paspati | Edison: Berkah, dari Indonesia Timur Reviewed by Harri Safiari on 20.05 Rating: 5

Tidak ada komentar