Siti Aisah 'Riksa Aksara Sunda' & Kawargian ABAH Alam, Rintis Kongres Aksara Sunda



Abah Alam (kaos putih lengan panjang) ikut urun rembug menuju Kongres Aksara Sunda (Foto by Jay)


 


Algivon  – Berlokasi di Kampung Bamboo, Pusat Konservasi & Bale Budaya Bambu Indonesia di Jl. Padasuka Km. 4 Kampung Sukasari RT 03 RW 07 Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, pada Miinggu, 22 Januari 2023, telah berlangsung pertemuan yang dihadiri para praktisi dan pecinta budaya Sunda.

 

“Hari ini sejak kemarin tentunya, kami berkumpul di Kampung Bamboo yang resik, sedikitnya  merintis jalan untuk terselenggarnya Kongres Aksara Sunda. Bersyukur hadir tokoh kita, di antaranya sesepuh dari Kawargian ABAH Alam yakni Adhitiya Alam Syah yang biasa disapa Abah Alam, “ papar Siti Aisah Ketua Yayasan Riksa Aksara Sunda.  

 

Lebih jauh menurut Siti Aisah yang selama ini ia dan rekan-rekannya, menangkap adanya keresahan dalam penggunaan aksara Sunda di Jawa Barat khususnya, ada sejumlah target bila kongres Aksara Sunda itu terwujud, antara lain:

 

“lebih intens, membumikan unicodisasi aksara Sunda. Melacak periodisasi tata tulis aksara Sunda. Revitalisasi dan peninjauan ulang pedoman penulisan bahasa dan aksara Sunda, serta huruf Latin. Revitalisasi mekanisme pendekatan pelestarian, pengembangan dan pemajuan aksara Sunda baik ranah digital maupun keseharian. Juga, merekonstruksi tata tulis aksara Sunda yang sesuai paugeran awal aksara Sunda,” ujarnya.

 

Masih kata Siti Aisah:”Inginnya nanti ada pembakuan tata penulisan aksara dan bahasa Sunda, juga aksara Sunda untuk bahasa Indonesia, serta serapan asing. Dan, memperbaiki aneka kesalahan penulisan aksara Sunda yang ada di masyarakat. Serta, memasyarakatkan aksara Sunda dalam keseharian kita.”


                                                              Bersama, mengkaji dan merintis menuju Kongres Aksara Sunda. (Foto by Jay) 



 

Masih di tempat yang sama Abah Alam yakni Adhitya Alam Syah kepada redaksi menyatakan bahwa Bahasa dan aksara Sunda merupakan jati diri masyarakat Suku Sunda.

 

“Karenanya, hari ini sejak kemarin di Kampung Bamboo dibahas, bagaimana merapikan jalan demi terselenggara Kongres Aksara Sunda itu. Ya, mari kita sinergikan dengan banyak pihak. Intinya yang terbaiklah untuk sedikitnya pada tahun 2018 ada 42 juta penduduk Indonesia yang berkomunikasi dalam Bahasa Sunda. Sebaiknya, aksara Sunda juga ya ada pembenahan, lebih mudah dipahami, dan bisa mendunia pula.”

 

JBN Angkat Suara

 

Secara terpisah pengurus DPP Jurnalis Bela Negara (JBN) Bagoes Rintohadi angkat suara berupa dukungan atas pertemuan para pegiat budaya Sunda, khususnya tentang gagasan secara spesifik terselenggara Kongres Aksara Sunda.

 


Kompak para penggagas dan partisipan lainnya bertekad mewujudkan Kongres Aksara Sunda. (Foto by Jay) 



“Saya dan rekan-rekan yang selama ini  bersinergi dengan Kawargian Abah Alam dalam hal ngamumule budaya dan ligkungan hidup pada umumnya, berharap terbentuk kepanitiaan dan unsur pendukung lainnya. Ya, harapan utama seperti diutarakan Teteh Siti Aisah tadi bisa tercapai.

 

Tercatat dalam pertemuan ini yang di antaranya difasilitasi oleh pengelola Kampung Bamboo yakni Yudi dan Ade Kumbang, Asep Saepudin dari Komunitas Aksara Sunda (Bogor), MBR Mudibyo WHS, SAP MM atau Rama Wirya selaku Ketua Dewan pengawas Genta Sentramas Indonesia, serta Mang Ujang Laip Ketua Perkumpulan Gentra Pamitran ia memungkas:

 

“Intinya, dengan pertemuan hari ini, tadi Abah Alam  menandaskan akan ditindaklanjuti dengan beberapa pertemuan lainnya. Saya sebagai salah satu inisiator pertemuan ini, merasa lebih lega, ternyata masih banyak pihak yang perduli terhadap keberadaan aksara Sunda, khususnya.” (Harri Safiari)

 

 


Siti Aisah 'Riksa Aksara Sunda' & Kawargian ABAH Alam, Rintis Kongres Aksara Sunda Siti Aisah 'Riksa Aksara Sunda' & Kawargian ABAH Alam, Rintis Kongres Aksara Sunda    Reviewed by Harri Safiari on 19.37 Rating: 5

Tidak ada komentar