Perkenalkan E-Lisung, Komponen Pelengkap Urban Farming – Solusi Giling Padi Praktis Deh ...



 Kreasi dan pengembangan dari SMK Kartika XIX-1 Bandung, mesin penggilingan padi yang dinamai E-Lisung. Menggiling padi cara cepat dan efisien, utamanya untuk hasil padi urban farming di perkotaan. Siap-siap menghadapi krisis pangan dunia, why not tanam padi dilahan sempit pun bisa, loh? (Foto;Ist)

 



Algivon -- Festival Buruan SAE (Sehat Alami Ekonomis) di Sein Farm, Ujungberung, Kota Bandung baru saja usai. Di festival yang berlangsung 17-19 Juni lalu itu digelar capaian puluhan Kelompok Buruan SAE mewakili 320 kelompok yang tersebar di 151 kelurahan Kota Bandung. Begitu juga Pameran Inovasi Kodam III Siliwangi sudah lebih dulu berlalu. Arkian, momen gelaran keduanya meninggalkan kesan signifikan yang erat kaitannya dengan konservasi dan urban farming. Dua aspek terakhir ini, memang sedang digalakkan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), seperti di Brigif 15 Kujang II yang tengah mengembangkan Buruan SAE Arboretum Gastronomi di markasnya di Kota Cimahi.

 

Nah, program Buruan SAE adalah capaian inovasi dan kolaborasi urban farming Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. Ini dilakukan demi menyikapi kondisi kebutuhan pangan. Salah satu program unggulan Kota Bandung ini telah mendapat apresiasi dari Wakil Presiden RI,  KH Ma’ruf Amin, malah menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia, juga mulai dikenal dunia.

 


Buruan SAE Berkembang …

 


Semula para pegiat Buruan SAE berfokus pada tanaman sayuran, namun berkembang dengan menanam toga (tanaman obat keluarga), tanaman hias, sampai dengan memadu perikanan dan peternakan. Di Festival Buruan SAE 2022 yang baru lalu itu terungkap ada juga kelompok Buruan SAE dari Kelurahan Ledeng, Cidadap  yang memulai menanam padi dalam konteks urban farming  dengan merekayasa keterbatasan lahan perkotaan. Yang ditanamnya padi huma dan padi tanah basah (sawah).

 

“Benihnya berasal dari padi huma yang pernah ada di kawasan Ledeng,” ujar Yadhi Black, pegiat komunitas Cinta Alam Indonesia (CAI) di Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Kini penanamannya memanfaatkan galon bekas air kemasan, media tanamnya pun hasil pengembangan mereka sendiri yang berbahan humus daun bambu. “Ini juga merupakan wujud kolaborasi dengan  program penanggulangan sampah Kota Bandung Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah),” lanjutnya.

 

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar pernah mengatakan bahwa Kota Bandung selain memiliki sawah abadi di Sekelimus, ada juga lahan seluas 70 hektar di 5 titik dan akan ditanami padi dengan penerapan cara IP400 yang bisa dipanen 4 kali setahun.

 

Penanaman padi di perkotaan bukan tidak mungkin akan berkembang dengan semakin antusiasnya masyarakat terhadap inovasi urban farming melalui program Buruan SAE, baik secara perorangan, kelompok hingga kelembagaan. Perkembangan ini pun perlu diimbangi dengan adanya komponen lain yang dibutuhkan dalam industri pertanian perkotaan, khususnya penanaman padi.

 


Mesin Giling Padi, Praktis

 



Tah ieu produk lokal media tanam berbasis daun babmbu yang multi guna  (Foto;Ist)



Seperti yang telah dan tengah dikembangkan SMK Kartika XIX-1 Bandung. Para siswa sekolah kejuruan tersebut tengah mengembangkan mesin penggilingan padi yang dinamakan E-Lisung. Penggilingan padi konvesional umumnya berkapasitas besar dan hanya menerima penggilingan padi dengan jumlah besar pula. Selain itu, huller hampir tidak ada di kawasan perkotaan, khususnya Kota Bandung. Hal ini mengakibatkan adanya antrean dan waktu tunggu yang bisa saja menjadi lama.

 

Menurut Kepala Sekolah SMK Kartika XIX-1 Bandung, Abdurahman, S.Pd, “E-Lisung bisa jadi solusi penggilingan padi perkotaan dengan waktu yang relatif cepat dan bisa mobile.  tidak hanya permanen di suatu tempat. Intinya, ini solusi giling padi praktis deh ...”  Mesin huller  ini dirancang dengan teknologi kekinian yang dapat juga monitoring hasil panen padi secara digital. E-Lisung yang namanya pun lekat dengan kearifan lokal ini mampu menggiling 150-250 kilogram per jam. E-Lisung sempat dipresentasikan di Pameran Inovasi Kodam III Siliwangi dan mendapat apresiasi Panglima Kodam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P. (HS/ADI/Rls)

Perkenalkan E-Lisung, Komponen Pelengkap Urban Farming – Solusi Giling Padi Praktis Deh ...    Perkenalkan E-Lisung, Komponen Pelengkap Urban Farming – Solusi Giling Padi Praktis Deh ... Reviewed by Harri Safiari on 11.34 Rating: 5

Tidak ada komentar