Alternatif Baru Wadah Budidaya Lobster: Ini Dia Sistem Longline!






O P I N I 





Oleh:  Rita Rostika

Peneliti Lobster Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

 

Algivon -- Kita sepakati, salah satu sarana yang dapat menunjang budidaya atau pembesaran lobster adalah Keramba Jaring Apung (KJA). Teknologi ini merupakan teknik akuakultur yang cukup produktif serta intensif dengan konstruksi yang tersusun, dari keramba-keramba jaring yang dipasang pada rakit terapung di perairan pantai. Salah satu keuntungan budidaya ikan/lobster di KJA yaitu ikan/lobster dapat dipelihara dengan kepadatan tinggi tanpa khawatir akan kekurangan oksigen. Sedangkan keuntungan KJA lainnya ialah hemat lahan, tingkat produkivitasnya tinggi, tidak memerlukan pengelolaan air yang khusus sehingga dapat menekan input biaya produksi, unit usaha dapat diatur sesuai kemampuan modal, jumlah dan mutu air seringkali memadai, tidak perlu pengolahan tanah, pemangsa mudah dikendalikan dan mudah dipanen (Sunyoto, 1994 dalam Gunarto, 2003).


Di Jepang budidaya ikan dengan KJA telah dimulai sejak tahun 1954 dengan membudidaya-kan ikan ekor kuning (Seriola quinqueradiata). Selanjutnya, teknologi ini berkembang dan menyebar sampai ke Malaysia, di mana pada tahun 1973 mulai dibudidayakan ikan kerapu jenis E. salmoides dalam KJA. Di Indonesia teknologi KJA dimulai pada tahun 1976 di daerah Kepulauan Riau dan sekitarnya, di Teluk Banten teknologi KJA dimulai tahun 1979 (Gunarto, 2003), sedangkan di Pantai Timur Kabupaten Pangandaran budidaya ikan di pantai di awali sekitar tahun 2016. Namun penggunaan KJA untuk pembesaran lobster dianggap tidak optimal karena lobster hanya mendiami dasar perairan. Penggunaan KJA dengan jaring di permukaan air juga memiliki kekurangan dimana kualitas perairannya dapat mudah berubah akibat dari perubahan cuaca.  Sebagai salah satu contoh, dapat dilihat Karamba Jaring Apung sistem Submerged Cage (cage ditenggelamkan) sketsa di gambar 1 dan kondisi asli di lapangan (gambar 2).


Gambar 1. Keramba Lobster Sistem Submerged Cage Berbentuk Silinder

(Sumber : Aquatec.com)

 

 

Gambar 2.  KJA Lobster Dengan Cage Di Permukaan Air, Kondisi Realitas Di Lapangan

 



Diketahui, lobster memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan lingkungan Berdasarkan keadaan ini, maka diperlukan inovasi untuk pembesarannya yang lebih baik. Oleh sebab itu, Inovasi penggunaan keramba jaring apung dengan metode kerangkeng ala Vietnam (submerged cage) dinilai dapat menjadi satu solusi terhadap budidaya lobster di Indonesia (Anissah et al, 2015).


Habitat alami lobster yakni kolom air mendekati dasar perairan, membuat lobster ini nyaman apabila dibudidayakan di kolom tersebut. Apabila kita menempatkan kandang lobster (submerged cage) di lokasi ini, dianggap memiliki keunggulan lebih dari sistem keramba jaring apung di permukaan, yaitu adanya kesamaan dengan habitat alaminya.  Kualitas air yang berperan antara lain suhu, pH, oksigen terlarut, kecepatan arus, kedalaman, intensitas cahaya, tekanan air dan salinitas/kadar garam (Putra. 2021).  Diketahui lobster memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap salinitas air,  apabila ada air yang masuk dari hujan ataupun air tawar dari sungai akan membuat lobster menjadi stress, lemah dan mati.  Itulah sebabnya budidaya lobster di kandang akan lebih baik bila dilakukan di kolom air.


Yang Lebih Ekonomis, Adakah?


Budidaya lobster menggunakan KJA dengan submerged cage  saat ini dianggap unggul daripada yang lainnya, namun apabila kita perhatikan dengan seksama, biaya yang harus kita keluarkan untuk pengadaan KJA submerged cage itu sangatlah mahal, nyaris Rp 1 (satu) milyar. Oleh sebab itu harus dirancang  lagi, disain KJA yang lebih ekonomis.


Ada bagian dari KJA submerged cage ini yang dapat dihilangkan sehingga harga dari KJA keseluruhannya menjadi lebih murah.  Bagian dari KJA yang dapat dieliminasi ini adalah bagian kerangkanya, dan itu bisa berkurang banyak rupiahnya.  Berikut ini adalah gambar kerangka KJA (gambar 3).


Text Box: kerangka

            Gambar 3.  Kerangka Karamba Jaring Apung Lobster (warna biru)




Lalu bagaimana disain KJA submerged cage tanpa kerangka, dimana kerangka tersebut berguna sebagai tempat mengaitkan cage? Sementara kerangka tersebut juga tempat menempelkan floating drum untuk mengapungkan KJA sekaligus cage-nya, namun harganya  bisa lebih ekonomis? Salah satu jawabannya adalah KJA submerged cage system long line (gambar 4 dan 5).


Gambar 4.  KJA Submerged Cage System Long Line



Gambar 5.  KJA Submerged Cage ada 3 baris Long Line



KJA submerged cage system longline ini bisa memangkas harga KJA sitem Vietnam hingga tinggal 25 % saja.  Tidak ada salahnya, menarik bukan? Marilah kita prakktikkan di lapangan, demi merasakan efesiensinya.  (HS/RR)

Alternatif Baru Wadah Budidaya Lobster: Ini Dia Sistem Longline! Alternatif Baru Wadah Budidaya Lobster: Ini Dia Sistem Longline! Reviewed by Harri Safiari on 22.54 Rating: 5

Tidak ada komentar